- Terbit pada
- • Teknologi & Gadget
10 Alasan Mengapa Orang Unfollow Akun Twitter/X Kamu (Beserta Solusinya)
- Penulis
-
-
- Pengguna
- mofar
- Artikel oleh Penulis ini
- Artikel oleh Penulis ini
-
Membangun akun Twitter/X yang aktif dan memiliki banyak pengikut adalah impian banyak pengguna media sosial. Namun, tidak jarang kita mengalami penurunan jumlah follower secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab umum orang melakukan unfollow di Twitter/X dan bagaimana cara mengatasinya agar akun kamu tetap menarik dan relevan.
1. Terlalu Sering Posting (Overposting)
Posting yang terlalu sering, terutama tanpa nilai yang jelas, bisa mengganggu kenyamanan pengikut. Akun yang membanjiri linimasa dengan banyak tweet dalam waktu singkat sering dianggap sebagai spammer.
Solusi: Atur frekuensi posting secara konsisten, misalnya 3–5 kali sehari. Pastikan setiap tweet memberikan nilai—baik berupa informasi, opini menarik, atau hiburan.
2. Perubahan Arah Konten yang Drastis
Jika sebelumnya kamu rutin membahas topik tertentu (misalnya film, musik, atau teknologi), lalu tiba-tiba beralih ke topik yang jauh berbeda, pengikut bisa merasa kehilangan ketertarikan.
Solusi: Perkenalkan perubahan secara bertahap dan libatkan audiens melalui polling atau pertanyaan. Buat transisi yang relevan agar pengikut tetap merasa terhubung.
3. Terlalu Banyak Promosi atau Iklan
Konten promosi yang muncul terus-menerus dapat menurunkan kepercayaan dan minat pengikut. Terutama jika promosi tersebut tidak relevan atau terlalu hard selling.
Solusi: Gunakan prinsip 80/20: 80% konten bernilai, 20% promosi. Buat promosi yang informatif dan tetap menghibur.
4. Tweet yang Kontroversial atau Menyinggung
Opini tajam tentang politik, agama, atau isu sosial bisa memicu ketegangan. Meski ada audiens yang menyukai diskusi terbuka, sebagian besar pengguna cenderung menghindari konflik.
Solusi: Jika ingin menyampaikan opini, gunakan bahasa yang sopan dan terbuka untuk diskusi. Hindari ujaran kebencian atau generalisasi.
5. Minim Interaksi dengan Pengikut
Akun yang pasif dalam merespons komentar atau mention bisa terlihat "dingin" dan tidak peduli. Pengikut ingin merasa didengar dan dihargai.
Solusi: Sisihkan waktu untuk membalas komentar, me-retweet respon, atau sekadar menyukai balasan. Bangun komunitas, bukan hanya penonton.
6. Terlalu Banyak Keluhan atau Tweet Negatif
Suasana akun yang penuh keluhan, sindiran, atau kemarahan bisa membuat audiens merasa tidak nyaman.
Solusi: Jaga keseimbangan antara curahan hati dan konten positif. Sesekali berbagi pengalaman pribadi tidak masalah, asalkan tetap dalam batas yang sehat.
7. Repost Otomatis dari Platform Lain Tanpa Konteks
Menghubungkan akun Instagram atau YouTube ke Twitter memang praktis, tetapi jika seluruh isi tweet hanya hasil otomatis, akun terasa tidak personal.
Solusi: Tambahkan deskripsi atau konteks pada repost agar lebih relevan dan menarik bagi pengguna Twitter.
8. Tidak Memberikan Nilai Tambah
Pengikut mencari manfaat dari akun yang mereka ikuti. Jika akun tidak memberikan informasi, hiburan, atau inspirasi, maka tidak ada alasan untuk bertahan.
Solusi: Tentukan niche atau tema utama akunmu. Fokus pada jenis konten yang bisa memberi insight, inspirasi, atau hiburan yang khas.
9. Perubahan Gaya Komunikasi yang Tidak Konsisten
Penggunaan gaya bahasa yang berubah-ubah drastis (misalnya dari santai menjadi kaku) bisa menimbulkan kebingungan.
Solusi: Gunakan gaya bahasa yang konsisten dengan karakter akunmu. Tetap autentik, namun juga adaptif terhadap perubahan audiens.
10. Terlibat dalam Drama atau Konflik Online
Drama antarakun atau debat panas sering menjadi alasan follower pergi. Tidak semua orang ingin melihat konflik di linimasa mereka.
Solusi: Kelola konflik dengan tenang. Jika perlu menanggapi isu, lakukan secara profesional dan fokus pada penyelesaian, bukan serangan.
Penutup: Evaluasi dan Perbaiki Strategi Media Sosialmu
Jika jumlah follower akun Twitter/X kamu menurun, jangan langsung menyalahkan audiens. Cobalah lakukan evaluasi terhadap cara kamu berkomunikasi, jenis konten yang dibagikan, dan bagaimana kamu membangun koneksi dengan pengikut.
Dengan memahami alasan orang unfollow, kamu bisa memperbaiki strategi dan menjaga komunitas online yang sehat dan berkembang.