
Blogger, kenapa makin ribet?
Saya sudah lama menggunakan Blogger (Blogspot) sebagai rumah digital saya. Sejak era awal blogging, platform ini menjadi tempat menulis, berbagi cerita, hingga membangun komunitas. Satu hal yang dulu saya sukai dari Blogger adalah kesederhanaannya — termasuk dalam urusan backup dan ekspor data.
Namun belakangan ini, saya (dan banyak pengguna Blogger lainnya) dibuat kecewa. Google secara resmi mengalihkan fitur ekspor konten blog ke Google Takeout. Dan buat saya, itu adalah keputusan yang membuat platform ini semakin tidak ramah bagi para blogger.
Dulu: Mudah dan Cepat
Dulu kita cukup masuk ke dashboard Blogger, klik “Setelan”, lalu pilih “Ekspor konten”. Dalam hitungan detik, kita sudah bisa mengunduh file .xml
berisi seluruh isi blog — postingan, halaman, dan komentar. Format ini sangat fleksibel. Bisa diimpor langsung ke platform lain seperti WordPress, atau disimpan sebagai backup pribadi.
Sekarang: Lewat Google Takeout
Sekarang, tombol ekspor itu akan mengarahkan kita ke halaman Google Takeout, layanan arsip data seluruh akun Google. Di sana kita harus:
- Memilih layanan Blogger
- Mengatur format file
- Menunggu beberapa saat (kadang beberapa jam)
- Mendapat link unduhan di email
- File-nya bukan
.xml
, tapi.json
Masalahnya di Mana?
Ini beberapa keresahan saya dan (saya yakin) banyak blogger lainnya:
- Proses tidak instan: Untuk sesuatu yang seharusnya bisa dilakukan dalam 1 menit, kini kita harus menunggu email Google.
- Format berubah: File hasil Takeout berupa
.json
, bukan.xml
. Artinya tidak bisa langsung diimpor ke WordPress tanpa konversi tambahan. - Tidak praktis untuk migrasi atau backup cepat: Ini mempersulit siapa pun yang ingin pindah platform, mengarsipkan blog, atau sekadar membuat cadangan rutin.
- Kurangnya kontrol selektif: Kita tidak bisa memilih sebagian postingan atau rentang waktu tertentu untuk diambil.
Mengapa Ini Terjadi?
Sepertinya Google berusaha menyatukan semua layanan ekspor data melalui satu pintu, yaitu Google Takeout. Dalam perspektif mereka, ini mungkin efisien dan terpusat. Tapi buat kita, pengguna Blogger yang terbiasa dengan kemudahan, justru jadi kehilangan kontrol dan kecepatan.
Risiko yang Google Abaikan
- Banyak blogger merasa dipinggirkan
- Dorongan untuk pindah ke platform lain semakin besar
- Blogger jadi terlihat sebagai layanan “lawas yang ditelantarkan”
- Komunitas kecil yang loyal perlahan meninggalkan platform
Alternatif dan Harapan
Jika kamu seperti saya — kecewa tapi belum siap pindah — satu-satunya solusi saat ini adalah:
- Tetap gunakan Takeout, lalu konversi file
.json
ke.xml
dengan alat tambahan. - Atau, mulai eksplor platform lain seperti WordPress, Ghost, HTMLy atau Medium.
Namun secara pribadi, saya berharap:
- Google mengembalikan fitur ekspor cepat di dashboard Blogger, atau
- Setidaknya menyediakan opsi format
.xml
di Takeout.
Karena pada akhirnya, yang dibutuhkan blogger adalah kendali, kecepatan, dan fleksibilitas. Sesederhana itu.
Akhir Kata
Saya menulis ini bukan sekadar curhat. Tapi sebagai pengguna lama Blogger, saya merasa kecewa dengan arah kebijakan terbaru ini. Blogger adalah bagian penting dari sejarah internet, dan sangat disayangkan jika Google perlahan mematikannya dengan cara-cara seperti ini.
Kalau kamu merasakan hal yang sama, silakan tinggalkan komentar atau bagikan artikel ini. Suara kita mungkin kecil, tapi bukan berarti tidak penting.
Catatan Tambahan
Ternyata saya tidak sendiri.
Saya menemukan bahwa banyak pengguna Blogger lain juga menyuarakan keresahan yang sama di forum seperti Google Support, Reddit, dan komunitas blogging. Mereka merasa ekspor via Google Takeout terlalu rumit dan tidak praktis.
“Google sepertinya ingin mematikan Blogger secara perlahan.” – Kutipan salah satu pengguna di forum
Perubahan ini bukan hanya membingungkan, tapi juga membuat banyak blogger berpikir ulang untuk tetap bertahan di platform ini.
Topik terkait: #Backup Blog, #Blogger, #Ekspor Konten, #Google Takeout, #Migrasi Blog